Tautan-tautan Akses

Anggota DPR AS Desak Pemerintah Selidiki Peracunan Pemimpin Oposisi Rusia 


Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat memberikan suara di tempat pemungutan suara dalam pemilu Duma di Moskow, 8 September 2019. (Foto:AFP)
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat memberikan suara di tempat pemungutan suara dalam pemilu Duma di Moskow, 8 September 2019. (Foto:AFP)

Para pemimpin Demokrat dan Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika telah meminta Presiden Donald Trump untuk menyelidiki peracunan pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Dalam surat bipartisan yang dikirim kepada Presiden Trump pada Senin (7/9), anggota DPR Eliot Engel, ketua komite Luar Negeri dari fraksi Demokrat (New York), dan anggota komite dari fraksi Republik (Texas) Michael McCaul, mendesak pemerintahan Trump untuk melancarkan penyelidikan atas serangan tersebut, dengan mengatakan sanksi terhadap Moskow, mungkin diperlukan.

Navalny, lawan utama Presiden Vladimir Putin, jatuh sakit pada 20 Agustus dalam penerbangan domestik di Rusia. Dia dibawa ke sebuah rumah sakit di Jerman untuk perawatan. Pemerintah Jerman mengatakan pada 2 September bahwa hasil toksikologi menunjukkan pria berusia 44 tahun itu diracuni dengan agen saraf Novichok yang digunakan sejak era Uni Soviet.

Kecurigaan seputar peracunan itu dengan cepat meningkat terhadap pemerintah Rusia, yang telah menggunakan metode serupa terhadap para kritikus negara itu pada masa lalu. Baru-baru ini, Kremlin diketahui menggunakan senjata kimia yang sama terhadap seorang mantan mata-mata Soviet di Inggris pada 2018.

Kremlin membantah terlibat dalam peracunan itu dan menolak tuduhan telah melakukan kejahatan, serta mengatakan tidak ada bukti yang mendukung penyelidikan kriminal menyeluruh atas kasus tersebut.

Pada Selasa (8/9), perwakilan G-7 mengutuk “peracunan yang telah dikukuhkan” terhadap Navalny, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG