Tautan-tautan Akses

AS Bergeming Terkait Laporan Rusia di Balik ‘Sindrom Havana’ 


Mobil klasik yang membawa sejumlah turis bergerak melewati gedung Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, pada 3 Oktober 2017. (Foto: AP/Desmond Boylan)
Mobil klasik yang membawa sejumlah turis bergerak melewati gedung Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, pada 3 Oktober 2017. (Foto: AP/Desmond Boylan)

Amerika Serikat mendukung penilaian intelijen yang telah berlangsung selama setahun bahwa masalah kesehatan yang mempengaruhi, dan dalam beberapa kasus melumpuhkan, ratusan personel Amerika di seluruh dunia bukanlah akibat dari senjata yang digunakan oleh musuh AS.

Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin (20/3) mendukung laporan Dewan Intelijen Nasional pada Maret 2023 lalu yang menyimpulkan bahwa “sangat kecil kemungkinannya” gejala yang dikenal sebagai Sindrom Havana itu disebabkan oleh agen-agen musuh, meski terdapat investigasi baru yang menunjukkan bahwa unit intelijen Rusia yang dikenal berbahaya mungkin menjadi penyebab dari sindrom tersebut.

Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, membela penilaian di tahun 2023 tersebut dengan menyebut bahwa komunitas intelijen belum menyimpulkan hal itu. Tetapi, Gedung Putih disebutnya tidak berhenti melihat persoalan ini, yang dalam beberapa kasus telah memaksa personel AS untuk pensiun.

Sebuah investigasi gabungan yang diluncurkan pada hari Minggu (31/3) malam oleh “60 Minutes” dari CBS, Der Spiegel dari Jerman, dan The Insider, menemukan bahwa ada alasan untuk meyakini bahwa penilaian intelijen AS menghasilkan kesimpulan yang salah.

Merujuk pada dokumen perjalanan, catatan ponsel, kesaksian para saksi mata dan wawancara dengan sejumlah pejabat AS dan korban, kelompok investigasi itu menyimpulkan bahwa ada kemungkinan besar Rusia yang harus disalahkan dalam kasus sindrom itu.

Secara khusus, investigasi itu mengaitkan sejumlah laporan tentang Sindrom Havana dengan kehadiran anggota Unit 29155 dari dinas intelijen militer Rusia yang dikenal karena perannya dalam sabotase dan pembunuhan.

Investigasi tersebut juga menemukan bahwa banyak gejala yang konsisten dengan dampak dari senjata energi terarah berbasis suara atau frekuensi radio.

Di Gedung Putih, Jean-Pierre kemudian mengalihkan pertanyaan tambahan tentang Sindrom Havana kepada Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI). Namun, baik ODNI, CIA, DIA, pada hari Senin (1/4) semuanya menolak menanggapi permintaan VOA untuk memberikan komentar. [ti/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG