Tautan-tautan Akses

Muncul Kekhawatiran Jihadis Menyamar sebagai Pengungsi Perang


Pengungsi dan para migran ketika baru turun dari sebuah ferry di pelabuhan utama Athena, di Piraeus, 27 Januari 2016.
Pengungsi dan para migran ketika baru turun dari sebuah ferry di pelabuhan utama Athena, di Piraeus, 27 Januari 2016.

Sejak bulan Mei 2015 lebih dari 40 tersangka jihadis ditangkap ketika memasuki Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi perang Suriah, demikian menurut sebuah perusahaan yang memusatkan perhatian pada teroris internasional. Beberapa pengamat yang khawatir mengantisipasi lebih banyak upaya penyusupan, khususnya ketika cuaca musim semi yang lebih hangat meningkatkan jumlah migrasi.

Konsorsium Analisa & Riset Terorisme TRAC yang berkantor di Washington DC pekan ini melaporkan bahwa 41 militan terkait ISIS dan dua dari Jabhat Al- Nusra, afiliasi Al Qaeda di Suriah, ditangkap ketika menyamar sebagai pengungsi. Beberapa diantara mereka bahkan menggunakan paspor palsu, ujar TRAC dalam informasi bagi klien-klien komersilnya yang juga dibagikan kepada VOA.

Sembilan belas dari 43 jihadis ditangkap di Turki, tetapi sisanya sempat berhasil masuk ke Uni Eropa sebelum diidentifikasi, tulis TRAC.

Beberapa kasus jihadis yang menyusup ke Eropa dan sempat terdokumentasi itu menambah kekhawatiran badan-badan inteljen Eropa dan politisi yang berjuang mengatasi masuknya ratusan ribu migran baru. Sekitar 36.000 orang, termasuk pengungsi perang dari Timur Tengah dan sejumlah migran dari Afrika, memasuki Eropa dalam tiga minggu pertama bulan Januari lalu, demikian menurut organisasi bantuan kemanusiaan "Komite Penyelamat Internasional" IRC. [em/ii]

XS
SM
MD
LG