Tautan-tautan Akses

Polisi Perancis Gusur Kamp Gipsi


Seorang dari kelompok Roma, atau Gipsi, berargumen dengan polisi Perancis di tengah penggusuran kamp mereka di La Courneuve, pinggir kota Paris (27/8). (AP/Francois Mori)
Seorang dari kelompok Roma, atau Gipsi, berargumen dengan polisi Perancis di tengah penggusuran kamp mereka di La Courneuve, pinggir kota Paris (27/8). (AP/Francois Mori)

Penggusuran dan penghancuran kamp itu memindahkan kelompok gipsi itu jauh dari sekolah, pekerjaan dan perawatan kesehatan mereka.

Polisi Perancis hari Kamis (27/8) membongkar salah satu kamp kaum gipsi yang paling tua dan terbesar di sebelah utara Paris, dan berjanji akan menyediakan penampungan bagi semua yang digusur.

Sebanyak 300 pria, wanita dan anak-anak diperintahkan pindah. Banyak dari kaum wanita sedang hamil atau mempunyai bayi.

Penggusuran itu berlangsung damai, meskipun sebagian dari penghuni mengeluh bahwa mereka sekarang tunawisma atau gelandangan. Pihak berwenang memberi kupon hotel kepada penghuni yang paling rentan dan mengatakan mereka akan menolong yang lainnya untuk mendapatkan penampungan.

Pengadilan memerintahkan kamp di Seine-Saint-Denis itu ditutup dan dihancurkan.

“Kamp ini dimulai tahun 2009 dan berpotensi berbahaya,” kata seorang pejabat kepolisian. “Tidak bersih, tidak ada air . . . aliran listrik di sana berasal dari generator, yang berisiko kebakaran.”

Organisasi-organisasi pro-gipsi menuduh pemerintah tidak berbuat apa-apa membantu para keluarga gipsi. Mereka mengatakan penghancuran kamp itu memindahkan kelompok itu jauh dari sekolah, pekerjaan dan perawatan kesehatan mereka.

Kaum gipsi mengeluh mereka sering menjadi sasaran diskriminasi. Mereka mengatakan mereka secara tidak adil dituduh melakukan kejahatan dan dihalangi mendapatkan pekerjaan dan kesempatan pendidikan di kota-kota seluruh Eropa.

XS
SM
MD
LG