Tautan-tautan Akses

Pompeo, Anggota-Anggota Lain Tolak Klaim Macron Bahwa NATO ‘Mati Otak’


Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo di Berlin, Jerman, 8 November 2019. (Foto: dok).
Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo di Berlin, Jerman, 8 November 2019. (Foto: dok).

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan NATO tetap menjadi salah satu kemitraan strategis paling penting sepanjang catatan sejarah. Berbicara hari Kamis (8/11) di Jerman pada acara untuk memperingati 30 tahun jatuhnya Tembok Berlin, diplomat tertinggi Amerika itu mengatakan NATO telah membantu jutaan orang mendapatkan kebebasan, dan aliansi itu masih memiliki peran penting di tengah-tengah bahaya yang ditimbulkan oleh pemerintah komunis di berbagai penjuru dunia. Pernyataan Pompeo itu muncul setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kurangnya komitmen Amerika menyebabkan “kematian otak” NATO.

Berbicara di kota Leipzig, Jerman timur setelah kunjungan ke desa yang terbelah setelah Perang Dunia II, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan kerjasama trans-Atlantik sangat penting dalam mewujudkan jatuhnya Tembok Berlin 30 tahun yang lalu dan masih relevan hingga saat ini.

“Di sini, kita berada di tempat ini, di mana negara-negara dengan nilai-nilai demokrasi bekerja sama sangat erat dalam waktu yang lama untuk mencapai apa yang terjadi pada tahun 1989 (jatuhnya Tembok Berlin) dan kemudian pada tahun 1990 (reunifikasi Jerman). Pekerjaan yang luar biasa menciptakan kebebasan dan membawa jutaan orang keluar dari situasi yang sangat, sangat sulit. Saya kira NATO tetap menjadi penting, kritis, dan mungkin secara historis merupakan salah satu kemitraan strategis paling penting dalam catatan sejarah,” kata Pompeo.

Pompeo, Anggota-Anggota Lain Tolak Klaim Macron Bahwa NATO ‘Mati Otak’
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:27 0:00

Pujian Pompeo terhadap NATO itu diutarakan setelah Presiden Perancis Emanuel Macron mengklaim dalam wawancara dengan majalah Economist, bahwa aliansi trans-Atlantik mengalami “kematian otak,” dan bahwa Eropa tidak dapat mengandalkan Amerika Serikat untuk pertahanannya. Kepada negara-negara anggota NATO lainnya di Eropa, Macron mengatakan “benua tua” itu berada di tepi jurang, dan jika aliansi itu tidak bangun maka tidak akan lagi bisa mengendalikan nasibnya sendiri.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia tidak setuju dengan pandangan Macron.

“Presiden Perancis telah memilih kata-kata yang drastis. Itu bukan pandangan saya tentang kerja sama dalam NATO. Saya kira penilaian yang menyeluruh seperti itu tidak diperlukan, bahkan jika kita menghadapi masalah,” jelas Angela Merkel.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu tetap kuat. “Saya menyambut Persatuan Eropa. Saya menyambut upaya untuk memperkuat pertahanan Eropa, tetapi persatuan Eropa tidak dapat menggantikan persatuan trans-Atlanti," jelasnya.

Keputusan tak terduga Presiden Donald Trump untuk menarik pasukan Amerika dari Suriah, sehingga memungkinkan anggota NATO lainnya, Turki, untuk menyerbu pasukan Kurdi di Suriah, dan itu telah menimbulkan pertanyaan tentang koordinasi dalam aliansi tersebut.

Selama kampanye pemilihannya, Trump mengatakan bahwa NATO sudah “usang.” Dia sering menuduh negara-negara anggota NATO di Eropa gagal memenuhi komitmen membelanjakan dua persen dari produk domestik bruto untuk anggaran pertahanan.

Pompeo mengatakan tuntutan itu membuktikan bahwa Presiden Trump tertarik untuk mempertahankan agar NATO tetap kuat. [lt/ab]

XS
SM
MD
LG