Tautan-tautan Akses

Tesco Hentikan Produksi Kartu Natal di China


Salah satu toko Tesco di London, 22 September 2014. (Foto: dok).
Salah satu toko Tesco di London, 22 September 2014. (Foto: dok).

Sebuah jaringan pasar swalayan Inggris telah melakukan investigasi setelah seorang anak berusia enam tahun menemukan pesan tulisan tangan di satu pak kartu Natal yang diproduksi di sebuah pabrik di China. Pesan itu diduga ditulis oleh para tahanan yang digunakan sebagai tenaga kerja paksa. Para petinggi jaringan swalayan Tesco menyatakan mereka telah menghentikan produksi kartu Natal di pabrik di Shanghai itu setelah pesan tersebut ditemukan dan kini menyelidiki kasus itu lebih jauh lagi. .

Pesan yang ditulis tangan telah ditemukan di salah satu kartu Natal yang diproduksi di China. Pesan itu berbunyi, “Kami adalah tahanan asing di penjara Qingpu Shanghai, China. Dipaksa bekerja di luar kemauan kami. Tolong bantu kami dan beritahu organisasi HAM.”

Pesan tersebut ditemukan Florence Widdicombe, bocah perempuan berusia enam tahun yang berasal dari Tooting, London Barat Daya sewaktu ia sedang menulis ucapan Natal di kartu-kartu yang dibeli di salah satu toko Tesco.

“Kami membukanya sekitar sepekan silam, dan kami menulis pesan di dalamnya. Dan pada kartu keenam atau kedelapan, ada orang yang menulis di dalamnya, ada tulisan di dalamnya,” kata Florence Widdicombe.

Orang tua Florence juga terkejut sewaktu mereka memeriksa kartu tersebut.

“Dan sewaktu istri saya melihat kartu itu, memang betul kartu itu telah ditulisi, yaitu bahwa kartu itu berasal dari seseorang yang dipenjarakan di Shanghai dan mengangkat masalah hak asasi manusia serta meminta siapapun yang menemukan pesan itu agar meneruskannya kepada Peter Humphrey,” jelas Ben Widdicombe, ayah Florence.

Peter Humphrey adalah mantan investigator korporat Inggris yang pernah dipenjarakan di China selama dua tahun.

“Saya menghabiskan dua tahun dalam tahanan di Shanghai antara 2013 dan 2015, Masa sembilan bulan terakhir saya dalam penahanan adalah di penjara ini juga, di bIok sel yang sama dengan di mana pesan ini berasal. Jadi, ini ditulis oleh beberapa teman satu sel saya dari masa itu yang masih berada di sana menjalani masa hukuman,” jelas Humphrey.

Humphrey mengatakan ia yakin pesan itu ditulis oleh salah seorang mantan teman satu selnya.

"Sewaktu saya di sana, pekerjaan buruh manufaktur sifatnya sukarela, jadi tahanan dapat melakukan itu sebagai cara untuk mengumpulkan uang yang mereka perlukan untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi dan biskuit. Tetapi yang terjadi dalam sekitar setahun terakhir ini adalah pekerjaan semacam itu telah menjadi hal wajib,” imbuhnya.

Tesco Hentikan Produksi Kartu Natal di China
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:33 0:00

Pimpinan Tesco mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan mereka telah menghentikan produksi kartu di pabrik di Shanghai dan melakukan investigasi. Menurut pernyataan itu, Tesco membenci penggunaan narapidana yang dipekerjakan dan tidak akan pernah menggunakannya dalam rantai pasokannya. Tesco juga menyatakan tidak akan menjual lagi kartu-kartu itu sementara kasus tersebut sedang diselidiki.

Humphrey mengatakan perusahaan-perusahaan asing yang memesan produk-produk untuk dibuat di China, tidak memiliki kontrol atas bagaimana produk itu dibuat, tetapi mengingat hal ini, mereka seharusnya tidak lagi mempekerjakan perusahaan-perusahaan China.

Peter Humphrey menjelaskan, “Ada banyak negara yang bersahabat di seluruh dunia dengan masyarakat yang bebas dan terbuka, di mana tenaga kerja tidak terlalu mahal dan kita dapat membuat produk-produk semacam ini.”

Berdasarkan hukum perdagangan internasional, mengekspor barang-barang yang diproduksi di penjara dianggap ilegal. Tetapi banyak media berita besar telah melaporkan tentang praktik China mengeksploitasi narapidana yang dijadikan tenaga kerja, berdasarkan laporan dari para mantan tahanan.[uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG