Tautan-tautan Akses

Obama: Perubahan Iklim Isu Terpenting bagi Seluruh Dunia


Presiden AS Barack Obama berbicara pada konferensi pers di Paris, Perancis Selasa (1/12).
Presiden AS Barack Obama berbicara pada konferensi pers di Paris, Perancis Selasa (1/12).

Presiden AS Barack Obama mengatakan perubahan iklim merupakan “kewajiban ekonomi dan keamanan yang harus ditangani sekarang juga.” Hal ini disampaikannya kepada wartawan yang meliput KTT Perubahan Iklim di Paris hari Selasa (1/12).

Presiden Obama berbicara kepada para wartawan di KTT Perubahan Iklim di pinggiran kota Paris, di mana sekitar 180 pemimpin negara berupaya menyepakati langkah-langkah tegas untuk mengendalikan pemanasan global. Mereka berharap bisa membatasi kenaikan suhu bumi tidak lebih dari dua derajat Celsius pada tahun-tahun mendatang.

Sebelum terbang kembali ke Washington, Presiden Obama mengatakan ia dan pemimpin-pemimpin lain dalam konferensi itu sepakat bahwa mengendalikan perubahan iklim merupakan isu paling penting yang dihadapi seluruh dunia.

“Ini satu tren, perubahan iklim mempengaruhi semua tren. Jika kita biarkan kenaikan suhu bumi secepat sekarang dan pola cuaca terus berubah ke arah yang lebih tidak terduga, maka dalam waktu cepat kita harus memberikan lebih banyak sumber daya ekonomi dan militer untuk mengatasi berbagai konsekuensi perubahan planet ini, bukan untuk meningkatkan kesempatan ekonomi bagi warga kita,” papar Obama.

Badan urusan cuaca Amerika mengatakan suhu rata-rata di bumi akan meningkat hingga satu derajat selambat-lambatnya pada akhir tahun 2015. Beberapa ilmuwan mengatakan kenaikan satu derajat saja dalam beberapa tahun mendatang berpotensi menimbulkan bencana global.

Pejabat-pejabat Amerika mengumumkan bahwa 73 perusahaan Amerika telah berjanji akan mendukung kebijakan perubahan iklim, dengan target mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 50%, memangkas penggunaan air hingga 80% dan menggunakan 100% sumber-sumber energi terbarukan.

Presiden Obama yakin krisis bisa dicegah. Ia menambahkan, “Saya yakin kita bisa menyelesaikan hal ini. Jika dua tahun lalu kita mengatakan kepada orang-orang bahwa 180 negara akan datang ke Paris dengan target yang cukup ambisius yaitu mengurangi emisi karbon, sebagian orang akan mengatakan ‘mustahil, harapan kosong.’ Tetapi kini kita mewujudkannya. Hal ini terjadi. Bahkan sebelum perjanjian itu ditandatangani, hal-hal tadi sudah tercapai.”

Amerika berjanji akan memangkas emisi gas rumah kaca hingga 28% sebelum tahun 2025, sementara China menetapkan untuk memangkas emisi tersebut selambat-lambatnya pada tahun 2030.

Presiden Obama juga melangsungkan pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri India Narendra Modi tentang “ancaman mendesak” dalam isu perubahan iklim. Presiden Obama menyoroti upaya India membentuk “solar alliance” atau semacam “aliansi tenaga surya” untuk memasok energi terbarukan yang terjangkau bagi negara-negara berkembang.

Perdana Menteri India Narendra Modi meluncurkan “aliansi tenaga surya,” yang melibatkan 120 negara, bersama Presiden Perancis Francois Hollande. Dalam konferensi pers, Modi mengatakan bahan bakar fosil membahayakan bumi dan harapan bagi kemakmuran negara-negara berkembang di masa depan kini tergantung pada inisiatif-inisiatif berani.

Presiden Perancis Francois Hollande hari Selasa (1/12) mengumumkan bahwa Perancis akan memberi bantuan sebesar 2,1 milyar dolar kepada negara-negara Afrika dalam empat tahun ke depan untuk mengembangkan sumber-sumber energi terbarukan dan menggantikan bahan bakar fosil. [em/th]

XS
SM
MD
LG